Laman

Senin, 02 Mei 2011

OSAMA BIN LADEN GO FAR AWAY

Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama, Senin (2/5), memastikan kematian Osama bin Laden, gembong teroris paling sohor di dunia. Tapi AS akan tetap waspada.
Obama menyatakan, selama 20 tahun, Osama menjadi simbol kekuatan Alqaeda yang terus menyerang AS dan sekutunya. Menurut dia, tewasnya Osama adalah pencapaian terpenting AS buat mengalahkan Alqaeda.
Namun AS tak akan bungah berlebihan. Obama meyakini, Alqaeda tetap akan melancarkan serangan. Lantaran itu AS akan tetap waspada dan bersiaga menghadapi kelompok teroris ini.
Obama memastikan, perang terhadap Alqaeda bukan perang melawan Islam. Osama bukan pemimpin agama Islam. Obama menilai, Osama seorang pembunuh massal dibanyak negara, tak jarang korbannya juga dari kalangan muslim.
Dalam beberapa tahun terakhir, tambah Obama, AS terus melancarkan operasi antiteroris di Pakistan. Bersama militer negara itu, AS coba mengendus jejak Osama. Dan, Obama bersama Presiden Pakistan Asif Ali Zardari sepakat kematian Osama adalah pencapaian gemilang.
Obama juga berterima kasih terhadap semua pihak yang terlibat dalam pencapaian itu.
Osama selama ini termasuk licin. Sejak peristiwa pada 2011, Osama menghilang. Dia diduga bersembunyi di pegunungan Afganistan.
Pada akhir Januari 2011, Osama sempat muncul. Lewat rekaman audio, pimpinan Alqaeda ini mengancam akan membunuh sandera asal Prancis bila Presiden Nicolas Sarkozy tak menarik pasukannya dari negara-negara Muslim. Sejak itu Osama tak pernah muncul lagi.
Osama lahir di Arab Saudi pada 10 Maret 1957. Dia adalah pendiri organisasi Alqaeda, sebuah organisasi yang melakukan jihad dengan melancarkan teror.
Osama dituduh pemerintah AS terlibat dalam beberapa kejadian, seperti 7 Agustus 1998, dirinya dituduh bertanggung jawab atas pengeboman Kedutaan Amerika di Kenya dan Tanzania pada 1998 yang menelan korban 224 orang tewas, 12 di antaranya warga AS.
Lalu, pada 13 Oktober 2000, kapal perusak AS USS Cole, salah satu dari kapal-kapal perang paling modern di dunia, hampir tenggelam setelah satu kapal kecil yang membawa bom menabraknya di Pelabuhan Aden, Yaman. Akibatnya, 17 awak kapal Amerika itu tewas. Usamah pun jadi tersangka utamanya. (sumber: metrotv)